Rabu, 16 November 2011

Kenali 10 Kesalahan Berpikir dalam Diri Kita


Ketika membaca buku The Secret of Happy Children, saya tergelitik membagi sedikit informasi tentang satu dari seratus cara agar anak kita bahagia.

Kadang sebagai orang tua, kita lebih berkonsentrasi dalam pendidikan dan prestasi anak kita secara formal dan material. Kita sering lupa bahwa sebenarnya yang paling penting dalam hidup adalah bagaimana kita membuat anak kita ‘bahagia’.

Sebelum kita mengintervensi anak-anak kita, layaknyalah kita benahi dulu pola pikir kita dalam mendidik anak. Kesalahan sikap kita dalam mendidik berpangkal pada pola pikir yang keliru. Karena itu penting bagi kita mengenali apa saja pola pikir yang melekat dalam diri kita.

Jika kita mengenali suatu hal adalah keliru, maka menurut para psikolog itu akan membantu kita dalam menanganinya. Dr. Timothy J Sharp sengaja mandaftar 10 kesalahan berfikir paling umum yang sering terjadi dalam kehidupan kita.
  1. Over generalisasi : Menarik kesimpulan umum berdasarkan satu kejadian atau sedikit bukti.Misal : Anakku berteriak di supermarket. Dia selalu saja rewel
  2. Filtering : Berkonsentrasi hanya pada hal-hal negatif dan mengabaikan hal-hal positif.Misal : Anakku hanya benar 6 dari 10 soal ulangan matematikanya. Bagaimana mungkin dia bisa keliru 4 soal.
  3. All or nothing : Memendang sesuatu dengan cara yang ekstrem, tanpa ada tengah-tengah.Misal : Anakku selalu nakal. Tidak ada alasan untuk memberinya hadiah.
  4. Personalisasi : Berpikir bahwa semua prilaku orang atau apa yang terjadi merupakan reaksi orang terhadap sikap kita. Atau selalu menganggap diri sendiri bertanggung jawab atas semua hal yang terjadi.Misal : Anakku selalu saja berkelahi. Aku memang orang tua tidak becus mendidik anak.
  5. Catastrophising : Memprediksi terlalu buruk.Misal : Anakku tak boleh main panjat-panjatan. Nanti dia bisa jatuh dan terluka.
  6. Logika Emosi : Menilai perasaan sebagai fakta.Misal : Mendidik anak rasanya sangat berat. Sepertinya sudah tak ada harapan bagiku.
  7. Membaca pikiran : Membuat asumsi tentang pikiran dan prilaku orang tanpa melihat bukti sebenarnya.Misal : Aku dan anakku sering bertengkar. Pastilah dia tidak menyayangiku.
  8. Meramal: Mengasumsikan prediksi sebagai hasilMisal : Anakku sepertinya akan menjadi anak yang cengeng
  9. Jebakan “keharusan : Menggunakan pernyataan ‘harus”, menciptakan harapan yang kadang kala tidak realistis.Misal : Anakku harus menjadi bintang kelas seperti aku.
  10. Membesar-besarkan/ meremehkan : Membesar-besarkan informasi negatif dan meremehkan informasi positifMisal : Permintaan maaf anakku tak sepadan dengan prilaku brutalnya kemarin.

Kita semua pastilah pernah berbuat keliru. Begitu juga mungkin, secara sadar atau tidak sadar salah satu kesalahan berpikir di atas kadang menjadi pola pikir kita. Mari kita identifikasi diri sendiri lalu berintrospeksi ria. Ingatlah bahwa anak-anak kita adalah orang yang paling layak kita buat ‘bahagia’… ^_^

Jumat, 04 November 2011

Prediksi Cinta


Cinta itu definisi,
Semua orang perlu tahu apa maknanya!

Cinta itu teori,
Sulit…, sulit sekali membuktikannya!

Cinta itu misteri,
Ia sering tak tersentuh prediksi!

Selasa, 01 November 2011

M.U.A.L

Pacuan nafsu
Bilangan uang
Ketukan jabatan

Lilit melilit menggiurkan
Liur, tetes menetes menandakan
Cakar mencakar menundukan
Mereka yang berebutan

Muntah meludah menjijikan
Satu dua ingin merubah
Tampar menampar membalas kekalahan
Meninju angin,
Tak sampai-sampai!

Sementara,
Sepenuh dunia terlelap
Masa bodoh saja!
Lelah?
Kalah?
Atau masalah?