Kamis, 05 April 2012

Kursi Kayu Kosong

Kursi kayu kosong di sebuah tanah lapang
Di bawah sebuah pohon rindang
Namun berdebu dan keropos
Merindu para perindu
Yang sanggup beristirahat dalam nyata kerja
Yang sanggup merenung dalam nyata dunia

Kursi kayu kosong di sebuah tanah lapang
Di bawah sebuah pohon rindang
Namun berdebu dan keropos
Merindu jiwa penggenggam ’Muthmainnah’
Yang tak silau dengan kursi empuk berbinar materi
Yang hanya penuh keridhoan diri dan asa untuk diridhoi..

 (Muroja'ah ; 05 April 2012, 21.23 WIB)

Selasa, 03 April 2012

~ADA~


Entah mulai dari kapan aku ada dan terus menerus mempertanyaan definisinya
Karena saat aku lahir, aku tak menyadari apa arti ‘ada’
Namun katanya, saat belum lahir, aku telah menyadari hakikat ‘ada’
Bahkan aku bersaksi. Kesaksian tersuci dan tertinggi.

Aku linglung dihadapan banyak petunjuk
Kadang seperti orang sadar, kadang layaknya orang gila
Aku seakan tahu tempatku harusnya berada
Namun membran yang tipis antara aku dan Dia tak kunjung dapat kurobek
Selalu ada jarak, yang membuatku merasa tak terpeluk taufiq.

Jujur aku jujur telah ada banyak lalai dan bohong
Lalai yang tertutupi pemakluman
Bohong yang terliputi kehormatan
Namun, wahai Dzat yang tak pernah bohong
Betapa jujur aku jujur ingin menghias keadaanku dengan taubat
Walau taubat garis putus-putus karena jeda dho’if
Jangan biarkan aku kosong di saat nafas meninggalkanku.


Jangan deket-deket sama orang yang ~Lagi galau...~
(3 April 2012, 19.19 WIB)