Rabu, 05 Desember 2012

DUTA-DUTA


Duta-duta kemiskinan
Berkeliaran di kolong jembatan
Tak pernah diperhitungkan
Sampai mereka mencuri
Demi membekap mulut lambung
Yang tak mau diam bersenandung

Duta-duta keputusasaan
Berlarian di jalan-jalan
Tak pernah diperhitungkan
Sampai mereka  membunuh
Demi mengusir jarak jurang kesenjangan
Yang tak mau berkurang

Duta-duta “Kebesaran”
Tak pernah “tidak” diperhitungkan
Sampai mereka menghina diri
Demi menyenangkan nafsu dan anak istri
Yang tak mau tahu dosa korupsi

Selasa, 04 Desember 2012

HUJJAH


Senandung pengharapan mengalun indah dari lisan-lisan yang telah basah oleh dzikir. Harapan terhadap curahan rahmat dan kasih sayang dari Sang Pecinta Sejati. Harapan limpahan rizky yang turun sepanjang malam dan siang. Harapan mendapat tuntunan hidup dalam kepemimpinan hakiki. Hidup dalam kebenderangan cahaya petunjuk. Merindukan hidayah saat isi kepala ternyata terlalu terbatas untuk mencerna samudera ilmu yang tak terhingga.
Lantunan-lantunan yang meresap dalam sanubari dan menjadikannya keyakinan. Keyakinan yang akan menjadi hujjah, penjelas bagi segala hal yang diragukan. Lalu mereka memejamkan mata, mengamini do’a-do’a tulus yang dijemput para malaikat yang naik ke singgasana Maha Megah. Singgasana Sang Pemeihara alam semesta.
~Menyusun Harapan~