Selasa, 28 Juni 2011

Emprees Orchid: Perempuan dan Intrik Politik

Oleh-oleh dari suamiku kali ini dua novel yang menggoda selera baca. Salah satunya adalah Emprees Orchid, sebuah novel Anchee Min tentang kisah hidup selir Kaisar Hsien Feng di era Dinasti Ch’ing, ChinaSuatu novel luar biasa tentang perempuan yang luar biasa. Seorang wanita yang berkarakter kuat, penuh gairah, seorang ibu yang penuh perhatian sekaligus seorang politikus yang hebat dan cerdas. 

Pertama membuka novel ini, aku disuguhi sebuah peta tentang gambaran umum kota terlarang. Imajinasiku tentang gambaran istana kekaisaran dari membaca buku lengkap sudah saat aku searching foto-foto dan vidio kota terlarang  di internet. Menakjubkan! Kota Terlarang terletak di tengah-tengah kota kuno Beijing dengan luas sekitar 720.000 meter persegi, 800 bangunan dan lebih dari 8.000 ruangan (Wikipedia). Tidak seperti sekarang yang menjadi objek wisata, dulu tempat ini adalah kota yang ekslusif dimana tak setiap orang dengan mudah keluar masuk. Tempat ini kugambarkan sebagai simbol peradaban, budaya, keindahan,  keagungan, kekuasaan, sekaligus pula penjara. ^_^

Anggrek  yang setelah masa kejayaannya dikenal sebagai Tzu Hsu, memulai titik balik takdirnya saat ia memberanikan diri mengikuti seleksi calon selir kaisar Hsien Feng. Jeratan penderitaan selepas ayahnya, mantan gubernur Wuhu, di propinsi Anhwei meninggal  datang bertubi-tubi. Walaupun awalnya tak begitu yakin, namun keinginannya untuk terbebas dari kesulitan ekonomi membuatya berani mencoba mengubah nasib. Berbekal darah biru Manchu dan kebulatan tekadnya, mulailah ia mencari peluang menjadi salah satu dari tujuh isrti resmi kaisar diantara sekitar lima ribu gadis yang mendaftar. Setelah mengikuti bermacam seleksi yang panjang, akhirnya Anggrek yang dipanggil dengan nama klan keluarga Yehonala berhasil menjadi salah satu istri resmi kaisar. Walaupun bukan menjadi istri utama kaisar, Anggrek merasa beruntung menjadi bagian dari keluarga kaisar, mendapat kehormatan dan memiliki jaminan materi untuknya dan keluarganya. Namun rasa beruntungnya tak bertahan lama setelah ia menyadari begitu beratnya hidup sebagai seorang istri kaisar.

Hidup sebagai satu dari sekitar tiga ribu perempuan yang diperuntukan untuk kaisar tentulah menyakitkan. Setiap hari di dera kesepian, penantian dan kecemasan. Jika kaisar tak meliriknya, bisa saja ia tak mendapat kesempatan barang semalam pun dengan sang suami. Begitu sulit mencari perhatian karena untuk bertemu kaisar pun melalui prosedur yang rumit dan panjang. Terlebih lagi dia betul-betul seorang diri memulai hidup di istana. Hidupnya di batasi di puri. Ia sadar melakukan sedikit kesalahan bisa vital akibatnya. Nyawa jaminannya. Untunglah takdir mempertemukannya dengan kasim yang menjadi pelayannya. Pelayan yang begitu setia, cerdas dan memiliki banyak koneksi, An-te-hai namanya. An-te-hai-lah yang banyak membuka jalan baginya menjadi seorang permaisuri yang di perhitungkan. Mulai dari bagaimana sebaiknya ia bersikap, bagaimana menarik perhatian kaisar dan bagaimana menjalankan intrik-intrik politik pada lawan-lawannya. Tanpa sosok An-te-hai, menurutku cerita tentang putri Yehonala akan sangat berbeda.

Kaisar Hsien Feng hanya memiliki dua anak dari istri resminya. Putri Yehonala adalah satu-satunya istri yang memberi anak laki-laki yang diberi nama Tung Chih sebagai pewaris tahta ayahnya. Sedangkan putri Jung didapatkannya dari istrinya putri Yun.  Putri Yun berakhir di tiang gantungan karena diduga melakukan guna-guna terhadap putra kaisar, Tung Chih.

Peran Nuharoo sebagai istri utama kaisar Hsien Feng  sangat mempengaruhi. Ia memiliki kedudukan lebih tinggi dari putri Yehonala. Ia bahkan pernah hampir mambunuh putri Yehonala beserta bayi yang dikandungnya dalam sebuah hukuman yang dijalankannya. Yehonala telah menjadi sebab meninggalnya seorang pelayan kesayangan Nuharoo yang dihadiahkan padanya. Untunglah hukuman terhadap Yehonala dibatalkan kaisar. Yehonala memerintahkan sang pelayan untuk di hukum cambuk.  Hukuman tersebut dia lakukan karena pelayan tersebut dinilai memata-matai semua kegiatan Yehonala termasuk keterlibatan dirinya dalam urusan kenegaraan yang dipercayakan kaisar Hsien Feng padanya. Tradisi dalam kerajaan, bahwa perempuan tak layak mengurusi urusan Negara. Minat mereka haruslah perhiasan-perhiasan, sulaman, dan urusan rumah tangga. Maka jika keterlibatannya dalam urusan negara diketahui publik, padahal kedudukan Yehonala belum kuat, maka posisi bahkan nyawanya bisa saja terancam.

Karakter putri Yehonala yang cerdas dan keras merupakan faktor pendukung dalam keberhasilannya menjadi seorang permaisuri. Putri Noharo tidak memiliki karakter seperti Yehonala. Sebagai putri bangsawan yang mengetahi persis tata cara hidup sebagai permaisuri, ia diajari peran perempuan yang tak banyak ikut campur urusan kenegaraan. Sebagai penganut Budha yang taat, ia lebih menginginkan kehidupan yang tenang, karena itu Nuharoo lebih pasif dalam urusan politik. Awalnya ketika perebutan perhatian diantara sesama istri  kaisar Hsein Feng Nuharoo memang banyak bermain. Namun ketika kondisi Negara memanas karena serangan tentara sekutu ke China, sedangkan kesehatan kaisar Hsein Feng makin menurun, Nuharoo malah menunjukan antipatinya terhadap urusan kenegaraan dan membiarakan hal tersebut diurusi Yehonala. Latar belakangnya sebagai putri gubernur dan karakter Yehonala yang kuat membuatnya siap untuk terlibat dalam wilayah politik kekaisaran. Kondisi inilah yang memperkuat posisi Yehonala.

Selain itu, hal yang paling menunjang keberhasilan Yehonala menjadi seorang permaisuri yang berpengaruh di dinasti Ch’ing  adalah sifatnya yang gigih dalam belajar. Saat kaisar Hsien Feng sakit dan hampir tak mampu mengerjakan tugas-tugas kenegaraannya. Di kamar tidur, Yehonala menggantikan tugasnya dengan melahap arsip-arsip kenegaraan yang sedemikian berat dan rumit. Ia rela belajar dengan tekun sampai mampu merumuskan keputusan-keputusan cerdas terhadap suatu masalah yang melanda negaranya. Hal ini dia lakukan sembunyi-sembunyi sampai akhirnya bocor pula hingga melahirkan berbagai polemik. Pada kenyataannya, semua keputusan dalam hidupnya ia ambil bukan semata-mata karena ambisi atas kekuasaan. Semua itu karena ia mempertahankan diri didalam lingkungan istana. Ia sadar tanpa pengaruh, ia akan dengan mudah disingkirkan. Untungnya Kaisar sudah terlanjur percaya padanya.

Saat kondisi Negara makin gawat karena serangan tentara sekutu ke kota terlarang, hampir seluruh warga kekaisaran lari ke istana Jehol. Karena kesehatan yang makin memburuk, kaisar meninggal di Jehol.  Semula lawan politik yehonala, ketua dewan agung Su Shun telah mempengaruhi kaisar agar saat meninggal membawa serta Yehonala. Artinya ia akan dipaksa meninggal menemani kaisar. Namun dengan usaha yang dilakukannya dengan meminta bantuan pada adik  ipar sekaligus suami dari adiknya, ia lolos dari jebakan ini.

Kaisar meninggalkan wasiat bahwa sepeninggalnya, putra mahkota yang mewarisi tahtanya di dampingi dewan wali yang terdiri dari delapan orang  diketuai Su Shun yang dalam memutuskan sesuatu harus dengan persetujuan dua ibu suri yaitu Nuharoo dan Yehonala. Dalam kenyatananya Su shun banyak melakukan hal sesuai dengan kehendaknya tanpa sepengetahuan dua ibu suri. Bahkan ada upaya-upaya mengabaikan peran dan menjatuhkan posisi permaisuri, terutama Yehonala. Yehonala berkesimpulan bahwa Su shun memanfaatkan posisinya yang kuat untuk mengganti peran kaisar pewaris tahta yang masih kecil. Karena itu Nuharoo dan Yehonala bersepakat untuk memeranginya dengan meminta bantuan orang-orang yang dapat dipercaya seperti adik kaisar pangeran Kung dan komandan pengawal kekaisaran Yung Lu. Kelak, Yehonala terjebak dalam cinta yang menyiksa terhapad Yung Lu.

Suatu ketika saat seisi istana kembali dari Jehol ke kota terlarang Su shun melakukan percobaan pembunuhan pada Yehonala. Pembunuhan ini dapat digagalkan Yung Lu. Ketika kembali ke kota terlarang yang rusak karena penjarahan tentara sekutu Inggris, pihak Yehonala akhirnya berhasil menyingkirkan Su shun dengan memberinya hukuman pancung atas nama kaisar.

Anchee Min akhirnya menggodaku melahap The Last Empress yang menggambarkan masa-masa kepemimpinan Yehonala setelah menjanda selama empat puluh enam tahun. 


Kota terlarang, Sisa peninggalan dinasti Ming dan Ch'ing
Forbiden city lewat Gogle Earth

Visitourchina.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar