Sabtu, 10 September 2011

Never Ending Patient

Katakanlah :"wahai hamba-hamba yang beriman, bertakwalah pada Tuhanmu". Orang-orang yang berbuat baik di dunia akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. {Q.S. Az-Zumar,39:10}


Kesabaran bukanlah nama sebuah kejadian.
Ia adalah evolusi keberadaan sebuah kesadaran yang menyertai setiap tindakan.
Kesabaran bukanlah hal yang ada jika diungkapkan.
Ia akan hadir jika disembunyikan dibalik keikhlasan tertinggi seorang hamba.
Kesabaran bukan hanya menerima suatu keadaan.
Ia pun harus mammpu memberi dengan dihisai mulianya ketulusan.
Begitu luhurnya sebuah kesabaran hingga para nabi pun tak selalu berjubahkan kesabaran.
Betapa kudusnya kesabaran hingga malaikat pun tak selalu mampu menjadikannya sayap-sayap kuat,
dalam setiap kepakan dzikirnya.
Lalu bagaimanakah ia akan mnyentuh hamba-hamba yang dho’if…?
Yang selalu berharap kesabaran membalut dalamnya dosa dan keputusasaan,
timbul tenggelam dalam keputusan, abu-abu dan penuh teka-teki.
Wahai kesabaran…
Seberapa sucikah engkau?
Apakah sang legam tak mampu membaur bersama putihmu dalam pengharapan?
Wahai keasabaran…
Temani aku dalam penghambaan.
Dalam detak-detak jantungku yang dikejar-kejar ketakutan,
dibayangi kerinduan atau bahkan fananya kebahagiaan.
Wahai kesabaran…
Engkau bukanlah burung yang harus ku kejar untuk kumilili,
namun warna yang harus kulukis dalam kanvas hidupku jika aku menghendaki.
Wahai jiwa… Lukislah keasabaran terindah untukku.

***


Seiring perjalanan saat bertemu dengan kerasnya perjalanan hidup, ada realita yang membatasi dengan harapan, ada rintangan yang kadang membuat terjatuh dan kesakitan, ada musibah yang kadang menusuk begitu dalam. Dalam perjalanan itulah saya belajar memaknai kesabaran. Kembali merenungkan makna keberuntungan seorang muslim dalam setiap kondisi. "Bila mendapat kebaikan ia bersyukur, bila mendapat keburukan , ia bersabar". Lalu kondisi seperti apalagi yang dapat membuat seorang muslim terpuruk dalam suatu keadaan ???

Berbicara kesabaran sebenarnya bukan hanya saat kita ditimpa musibah saja. Kasabaran juga dapat diimplmentasikan secara umum dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Kadang kala kesabaran kita diuji dalam hal ibadah, ukhuwah, penunaian amanah dan proses-proses dakwah. Kadang kala juga dunia begitu menggoda dengan menarik-narik kita untuk ikut berpesta pora menjalankan kemaksiatan padaNya. Disinilah kesabaran kita diuji. Dari sini pula diketahui bahwa kesabaran ternyata berbanding lurus dengan komitmen kita terhadap Islam.

Saat dada begitu berat terasa mengahadapi pahitnya keadaan yang menimpa, biasanya kepala dingin alias akal sehat tak lagi berbicara. Sebenarnya jika dipikir-pikir, kalau musibah akan datang maka sabar atau tak sabar, musibah tetap saja akan datang. Kita hanya tinggal memilih sikap untuk menghadapi kenyataan, mau sabar atau tidak! Kesabaran adalah indikator kekuatan atau ketahanan mental seseorang. Dengan tetap bersabar seseorang akan menganggap dirinya beruntung. Hal ini berimplikasi jiwanya mendapatkan energi positif untuk meneruskan hidupnya lebih baik lagi. Jadi kesabaran seperti ini tidak mengajarkan kita menyerah dengan keadaan. Namun mengajarkan kita bagaimana bertahan dalam goncangan badai, bukan menyerah untuk tenggelam. Setelah itu membenahi diri untuk kembali berjuang !!!
Barulah kita akan merasakan, betapa indahnya kesabaran.

Kalau bukan karena kesabaran tidak mungkin tata surya begitu rapi beredar… Buat diri yang lagi diujung tanduk kesabaran. Never ending patient.


August 29th, 2007
(Ditulis ulang, Sept 10th 2011, menempa kesabaran kami yang sedang diuji)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar